Senin, 29 Oktober 2012

ORGANISASI butuh ini Braii........



Kebersamaan dan Loyalitas dalam Organisasi

Saya masih ingat, dalam beberapa pelatihan organisasi yang pernah saya ikuti, yaitu terakhir sekitar 7 bulan yang lalu. Seringkali pemateri mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah sebuah sistem yang tidak akan pernah bisa berdiri sendiri. Organisasi diibaratkan sebuah kapal yang berlayar menuju suatu tujuan. Agar kapal dapat melaju kencang oleh  angin yang sangat kuat, layar terkembang penuh, kapal tersebut membutuhkan seorang nahkoda yang handal dan profesional. Kapal ini sama dengan organisasi. Sebuah organisasi tidak bisa dikatakan berhasil jika tidak ada sasaran yang akan dicapai. Nakhoda sama dengan pimpinan, pimpinan di dalam organisasi tersebut bisa berdalih bahwa berlayar tanpa arah tujuan itu sangat menyenangkan. Namun organisasi tidak akan bergerak dan sampai pada tujuannya jika pemimpinnya seperti itu.
Teringat kembali perkataan salah seorang pemateri waktu saya mengikuti pelatihan organisasi bahwa mereka yang terjun ke dunia organisasi adalah calon pemimpin dan jika ingin menjadi pemimpin harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Maksudnya dapat saya tangkap bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki nilai lebih, kualitas yang lebih dan kebaikan yang lebih pula tentunya. Akan tetapi sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan seorang pemimpin cerdas, tetapi juga anggota yang mau bekerja keras dan setia terhadap organisasi yang diikutinya. Karena fitrah organisasi adalah suatu sistem yang tidak bisa berdiri sendiri. Organisasi hanya akan berjalan apabila ada kerja sama yang baik  dengan anggotanya, partisipasi dan kesetiaan anggota dalam sebuah organisasi sangat diperlukan untuk tercapainya visi dalam kebersamaan.
Organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai, itulah pelabuhan tujuan yang diibaratkan sebagai visi. Visi tentu tidak dengan sendirinya akan tercapai tanpa usaha bersama antara pengurus dalam organisasi tersebut. Kejelasan tujuan akan menjadi landasan penting dalam menyusun dan mengarahkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang ada dalam sebuah organisasi. Kejelasan tujuan juga menjadi landasan utama dalam menyusun strategi dan taktik setelah melakukan asesmen terhadap peluang dan ancaman. Kapal tidak berlayar asal berlayar saja, ada rutenya. Organisasi tidak hanya asal dijalankan, ada rutenya, ada strateginya. Dalam menjalankan kapalnya, sang kapten kapal harus mengantisipasi dan melihat ke depan. Begitu pula dalam organisasi, dituntut pimpinan yang visioner dan anggota yang setia serta siap siaga dalam keadaan apapun baik yang tlah diduga maupun yang tidak diduga.
Hal penting yang sangat diperlukan oleh sebuah organisasi untuk mempertahankan keberadaannya adalah loyalitas dan kebersamaan dari anggota. Loyalitas erat kaitannya dengan kesetiaan. Seorang anggota yang memiliki loyalitas terhadap organisasinya memiliki kesadaran pribadi untuk memanfaatkan semua potensi yang ada dalam dirinya demi kemajuan organisasi. Secara nyata, anggota tersebut akan menaati segala bentuk tata tertib yang berlaku, mendukung program kerja dengan mengikutsertakan diri sebagai partisipan aktif. Bahkan menjadi jika mampu ia akan menjadi kreator ide-ide penting untuk membangun organisasi dari dalam. Loyalitas anggota memegang peranan krusial dalam jalannya organisasi. Tata aturan yang sempurna, program kerja yang brilian, tanpa disertai dengan loyalitas para eksekutornya adalah hal yang sia-sia.
Hal yang tidak kalah penting adalah kebersamaan antara anggota dalam suatu organisasi. Dalam kenyataannya, pelaksanaan program kerja sebagai bentuk realisasi visi organisasi tidak semua anggota memiliki kesamaan sistem kerja berdampak buruk bagi kelangsungan organisasi itu sendiri. Hal ini disebabkan terutama karena anggota yang mengikuti suatu organisasi tidak berniat secara penuh untuk mendedikasikan dirinya untuk kelangsungan organisasi, mereka hanya ingin mengambil manfaat yang mereka anggap berguna bagi mereka. Singkat kata, mereka hanya aktif mengikuti kegiatan yang mereka inginkan. Mereka cenderung bersikap acuh tak acuh dalam mengikutsertakan diri menjalankan kegiatan organisasi yang tidak ada hubungannya dengan tujuan, keinginan, dan alasan mereka ketika mendaftar menjadi anggota organisasi.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang harus dijalankan secara kooperatif oleh pengurus organisasi terutama ketua organisasi. Yaitu menjamin pengetahuan setiap anggota tentang organisasi secara keseluruhan. Pengetahuan tentang sejarah pendirian, visi, misi, serta program kerja organisasi misalnya, mengadakan kegiatan-kegiatan sesuai basis organisasi untuk melibatkan anggota secara aktif dalam organisasi bersangkutan, pemberian pengetahuan tentang organisasi dan kepemimpinan melalui ceramah/seminar dari sumber yang kompeten, diskusi antar anggota, bila diikuti dengan sungguh-sungguh akan bermanfaat positif dalam membangun loyalitas dan kebersamaan antar anggota. Sikap-sikap positif seperti berjiwa besar, menghargai saran dan kritik yang bersifat membangun dan berjiwa satria, sangat berperan penting pula dalam diri masing-masing anggota untuk mewujudkan loyalitas dan kebersamaan dalam organisasi. (Era Susanti)