Senin, 04 Juni 2012

Pudarnya Eksistensi Budaya Bangsa


Antisipasi Arus Globalisasi, Pertahankan Eksistensi Kebudayaan Bangsa

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi.

Dewasa ini, marak sekali generasi bangsa yang lebih cenderung mengikuti arus budaya luar yang telah memudarkan eksistensi kebudayaan Indonesia asli, baik dalam perilaku kehidupan nyata maupun dalam dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian tata cara bahasa asing, pakaian minim ketat merupakan idola generasi bangsa saat ini yang sangat bertentangan dengan budaya timur yang sebagian besar beragama islam. Dengan pakaian ketat dan tutur kata yang sama rata tidak ada lagi rasa saling menghormati tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota yang modern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan luar yang umumnya datang dari Barat tentunya lebih modern dan lebih maju kebudayaan luar. Hal ini lah yang telah melunturkan kebudayaan daerah indonesia. Tidak ada lagi rasa memiliki di jiwa generasi bangsa saat ini.

Peniruan kebudayaan luar oleh masyarakat luas di Indonesia tentu saja berdampak negatif  terhadap eksistensi kebudayaan bangsa secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Saat ini sudah jelas bahwa di masyarakat kita terdapat plagiat kebudayaan asing dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak lepas dari pengaruh kebudayaan asing tersebut. Bahkan, para generasi muda inilah yang paling banyak mengkonsumsi kebudayaan asing tersebut, mulai dari cara berpakaian, tingkah laku, dan pola hidup. Dan melupakan kebudayaan sendiri, budaya daerah Indonesia. Untuk menghindari kelanjutan generasi yang konsumtif terhadap masuknya kebudayaan asing tersebut tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan benar. yang sangat luas di masyarakat pada masa depan, perlu adanya usaha pada saat ini menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap kebudayaan Indonesia sebagai budaya Nasional.

Para orang tua, guru dan pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap kebudayaan daerah Indonesia. Dengan demikian, di harapkan dapat mengurangi perilaku konsumtif para generasi bangsa terhadap kebudayaan asing dan mau peduli terhadap kebudayaan Indonesia agar kebudayaan indonesia tidak hilang begitu saja di telan bumi, mulai saat ini dan pada masa depan dapat meningkat. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ). Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.

Karenanya perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan kebudayaan tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk budaya yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Kebudayaan  itu indah dan mahal. Keragaman kebudayaan yang dimiliki adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara budaya kita demi masa depan anak cucu.

Untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan Pemerintah hendaknya mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa, Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya, Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya, Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif. Masyarakat harus berhati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita. Jangan biarkan Arus Globalisasi Memudarkan Eksistensi Kebudayaan Bangsa kita. (Era Susanti)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar