Ada Apa Dengan Negeri Syurga
(Indonesia)?
Bencana
besar seakan tak henti mengintai negeri yang konon katanya “Negeri Syurga” ini.
Bukan hanya tsunami yang bersumbu pada gempa berkekuatan 8,5 skala Richter
seperti yang terjadi di Aceh beberapa pekan lalu. Kemelut politik akibat
kebijakan sepihak yang mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat dan keterpurukan
ekonomi akibat banyaknya hutang negara atau pemerintah salah kelola dana seakan
menjadi kisah yang tak berujung di bumi pertiwi.
“Mungkin
alam sudah bosan, bersahabat dengan kita. Coba bertanya pada rumput yang
bergoyang?” (Lirik lagu Ebiet G. Ade). Alam semesta
sekarang seakan selalu mengancam negeri ini, mungkin mereka bergumam “Kami sudah siap
menghancurkan kalian! Ada apa sebenarnya dengan Negri kita ini, mengapa
negeri kita terus dilanda bencana dan bencana lagi? Kemiskinan, kelaparan dan
segala jenis keterpurukan merajalela? Ada Apa Dengan Negeri Syurga (Indonesia)
ini ? Alam seakan tlah enggan bersahabat dengan kita kawan.
Telah banyak
analisa tentang semua ini. Namun tidak ada satu kesimpulan pun yang sampai pada
titik pokok pangkal penyebab terbesarnya. Namun mungkin hal ini terjadi
Sesungguhnya dikarenakan kita telah melenceng dari rel , kita tak lagi berjalan
di batas Bahkan ada yang sampai pada
titik luar yang di ajaran Agama Lillahita’alah.
Inilah keterpurukan rohani terbesar yang berdampak kepada keterpurukan dunia
secara merata. Islam yang dianut tidak murni lagi seperti awal-awal generasi
terbaik, yaitu generasi para sahabat Rasullullah. Pembangkangan dan pemalsuan
agama telah mendominasi di negeri ini.
Kita baru
akan sadar dan mengerti tentang persoalan besar ini ketika kita mau mencoba
merenung sedikit tentang apa yang telah perbuat selama ini. Lalu kita sebagai
generasi muda tumpuan bangsa, akankah berdiam diri saja atau sekedar mengintip
dari kejauhan kawan? Sebagai generasi muda yang berkecimpung di dunia
intektual, kita lah sumbu penyelamat Negeri ini kedepan. Akankah kita biarkan
Negeri yang kita cintai ini, Negeri yang di anugerahi keindahan alam yang luar
biasa ini hancur berkeping-keping bak
debu beterbangan dalam kekhufuran dan kemurkaan ALLAH?
Tak ada waktu
untuk berdiam diri, mari bangkit dengan kembali ke jalan Islam yang murni, Sirotulmustaqim.
Berbenah menuju masyarakat Islami, masyarakat yang pasti mendapatkan janji-Nya
berupa keberkahan dan keamanan. Mari tempatkan diri pada posisi yang benar.
Menjalankan peran
pemuda apalagi mahasiswa sebagai subjek penggerak perubahan, pencipta ide
kreatif, sekaligus objek yang akan menjadi contoh nyata dalam perubahan
tersebut. Menjalankan segala sesuatunya dalam alur Islam murni, bukan topeng
atau imitasi semata. Demikian
harusnya para kita berperan dalam masyarakat. Kita sebagai pamuda, memiliki
tugas yang extra dalam menjalani peran tersebut. Imbang. Harus seimbang dalam
menjalani kehidupan dunia, sekaligus dalam hubungan dengan sang Kholiq. Kekuatan yang diperoleh dari hubungan dinamis ini
adalah pengaruh luar biasa yang akan dengan luar biasa pula memengaruhi orang-orang
di sekitar kita.
Mari Berjuang
dengan cara Islami yang murni untuk mengembalikan Negeri ini pada posisi
awalnya sebagai Negeri Syurga nan Indah dan jauh dari bencana, mari pupuk
kembali kejujuran yang tlah layu dikalangan pemuda bangsa, mari berbenah dari
segala sesuatu yang salah, stop import
budaya dan agama imitasi dari barat, mari hadir kembali dengan jati diri bangsa
seperti dahulu kala. Bangsa yang kuat, bangsa yang berakhlak dan bangsa yang
menjunjung tinggi nilai, norma dan agama.
Niscaya jika
kita tidak keluar dari jalur yang telah di tentukan, apapun bentuk bencana yang
mengintai. Kita akan selamat atas izinNYA. Mari wujudkan perubahan yang di
idam-idamkan bangsa Indonesia selama ini yaitu terwujudnya kemerdekaan,
kebersamaan, ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kedaulatan rakyat, dan yang terakhir adalah keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana termaktub dalam konstitusi
negara kita yang merupakan
cita-cita besar dari sebuah perubahan.
Indonesia
ini haus akan kebenaran dan kejujuran, sebagai pemuda yang merupakan tonggak
perubahan, mari mencoba berbuat dan memberikan sesuatu untuk negeri. Wujudkan
impian, dan berikan yang terbaik untuk negeri. Mari kita kembalikan jati diri
negeri ini, Negeri Syurga yang Islami menuju kebahagiaan hakikih. (Era Susanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar