Minggu, 30 September 2012

Virus Pendidikan



Perusak Pabrik Otak
Bangsa ini dapat dikatakan tengah dilanda persoalan utama yaitu krisis moral, dan kebanyakan kita tidak menyadari itu sebagai sesuatu yang sangat berpengaruh bagi peradaban bangsa dan jati diri atau identitas bangsa  di mata dunia. Fenomena yang sama sekali tidak bisa kita remehkan atau dipandang sebelah mata, karena nasib bangsa ini yang akan menjadi taruhannya. Bila generasi bangsa ini miskin akan keteladanan dan krisis moral, meskipun kecerdasannya patut dibanggakan. Ini akan merugikan negara dan masyarakat, dan dapat membawa negara pada kehancuran.

Bagaimana jadinya, jika negara kita kelak benar-benar dipegang oleh generasi yang tidak bermoral. Untuk mengatasi hal ini, tentu pendidikanlah yang menjadi harapan utama sebagai investasi untuk masa yang akan datang dan menjadi satu-satunya cara dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas (intelek, berkarakter dan bermoral) yang berperan memajukan peradaban negara. Yang mana akan menjadi Oase ditengah keterpurukan. Lebih lanjut orang akan setuju untuk mengatakan bahwa dunia pendidikan dapat diidentikan sebagai pabrik otak.

            Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokrasi serta bertanggungjawab. Namun untuk mewujudkan semua ini sangatlah susah. Pada realitanya tidak bisa kita sangsikan dunia pendidikan kita tengah mengalami keterpurukan. Pendidikan bangsa kita tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Bahkan oleh negara tetangga yang mana dulunya mereka belajar ke negara kita, sekarang fakta tlah berubah. Pendidikan mereka tlah jauh lebih maju dari kita, dan sekarang keadaan berbalik. Kita yang belajar kepada meraka.

            Begitu banyak permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan kita, masalah pokok pendidikan dihadapi bangsa kita saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada satiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Pertama bisa kita lihat pada masalah mendasar, yaitu kekeliruan paradigma pendidikan yang mendasari keseluruhan penyelenggaraan sistem pendidikan. Kedua, masalah-masalah cabang, yaitu berbagai problem yang berkaitan aspek praktis/teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraaan guru, dan sebagainya.

Walhasil, jika pendidikan kita diumpamakan mobil, mobil itu berada di jalan yang salah yang sampai kapan pun—tidak akan pernah menghantarkan kita ke tempat tujuan. Di samping salah jalan, mobil itu mengalami kerusakan dan gangguan teknis di sana-sini : bannya kempes, mesinnya, bobrok, AC-nya mati, lampu mati, dan jendelanya rusak.
Pemerintah dari tahun ke tahun selalu menaikkan anggaran pendidikan, bahkan anggaran pendidikan jauh lebih besar dari anggaran belanja negara yang lainnya. Berbagai upaya pun sudah dilakukan oleh pemerintah kita untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut. Namun hasilnya masih jauh dari harapan. Apa yang terjadi sesungguhnya? Siapa yang pantas disalahkan untuk hal ini? Begitu banyak parasit yang jika disebutkan satu-persatu tak cukup waktu untuk menghitungnya. Begitu banyak oknum-oknum yang merusak pendidikan sebagai pabrik otak. Mungkin karena kejujuran di negara kita yang katanya bangsa berbudaya dan beradab ini tlah hilang. Keadilan tlah terbang bersama sang garuda.(Era Susanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar