Rabu, 07 Maret 2012

Belajar Dari Ulat, Era Susanti Artikel's


Metamorfosis Ulat
Siapa sangka Ulat yang begitu menjijikkan mampu merubah diri menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah...?? namun itulah realita, terkadang hal yang tidak kita duga bisa terjadi namun keyakinan dan usaha tetaplah menjadi kunci utama.
Perubahan adalah sesuatu perbuatan yang dilakukan diluar dari kebiasaan. Terjadilah hukum kausatif (sebab-akibat), dimana si pelaku akan merasa berbeda dengan apa yang dialaminya dan bahkan orang disekitarnya akan meresa berbeda dengan apa yang ia kerjakan.
Lihat saja ulat yang tadinya begitu disenangi oleh burung. Tapi mengidolakan sebagai santapan makan, untungnya ulat sadar bahwa ia diidolakan karena akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan darinya. Singkat cerita ulat berevolusi menjadi kepompong yang bentuknya nggak menarik, terkurung ditempat yang sempit, banyak tanggapan miring yang diterima ulat dari perubahannya terlebih bagi pihak yang ingin memanfaatkannya seperti burung, ulat mah cuek aja dan tetap sabar menjalani hukum alam yang telah Allah berikan kepadanya bahwa dengan mentaati hukum Allah, ia akan mendapat rahmat. Hingga akhirnya ulat berhasil merubah dirinya menjadi sosok kupu-kupu yang begitu indah.
Ada satu hal yang tidak bisa kita percepat atau perlambat dan bila telah lewat tidak akan kembali dan yang belum kita lewati masih misterius adalah waktu.
Setiap hari kita selalu beraktifitas rutin baik sebagai karyawan, wirausaha, mahasiswa ataupun profesi lain. Tidak jarang merasa bosan, jenuh, dan hilang motivasi, inilah perubahan yang kadang naik dan kadang turun sesuai keadaan dan suasana yang berlangsung. Namun ada hal hal yang perlu diingat ataupun dilakukan agar tetap bersemangat dalam mengisi hari-hari agar selalu berdampak positif.
Kita sadar, bagaimana seekor ulat saja mampu merubah dirinya menjadi lebih baik bahkan diidolakan banyak orang. Lalu bagaimana dengan kita sebagai manusia yang di ciptakan ALLAH, memiliki bentuk yang hampir sempurna dan di beri kelebihan akal, hati dan fikiran. Bagaimana kita seharusnya menggunakan kelebihan tersebut? Maukah kita dikalahkan oleh seekor ulat?
Kita harus bertindak secepat mungkin, sebab waktu takkan pernah mau menunggu kita. Bukan kita yang dikejar waktu, tapi kitalah yang mengejar waktu. So, sebelum terlambat..mari kita belajar dari ulat. Mari kita rubah jalan perasaan,  cara berfikir, cara pandang terhadap orang lain, pikiran tentang uang, cara penghargaan diri, cara berkreasi, cara pandang kesehatan diri, apa yang dimakan, cara memperhatikan lingkungan. Jangan mau kalah sama ulat.okke...???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar